Tuesday, November 10, 2009

Another Sad Song From My Friend

Did I disappoint you or let you down?
Should I be feeling guilty or let the judges frown?
'Cause I saw the end before we'd begun,
Yes I saw you were blinded and I knew I had won.
So I took what's mine by eternal right.
Took your soul out into the night.
It may be over but it won't stop there,
I am here for you if you'd only care.
You touched my heart you touched my soul.
You changed my life and all my goals.
And love is blind and that I knew when,
My heart was blinded by you.
I've kissed your lips and held your hand.
Shared your dreams and shared your bed.
I know you well, I know your smell.
I've been addicted to you.

Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I am a dreamer and when i wake,
You can't break my spirit - it's my dreams you take.
And as you move on, remember me,
Remember us and all we used to be
I've seen you cry, I've seen you smile.
I've watched you sleeping for a while.
I'd be the father of your child.
I'd spend a lifetime with you.
I know your fears and you know mine.
We've had our doubts but now we're fine,
And I love you, I swear that's true.
I cannot live without you.

Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

And I still hold your hand in mine.
In mine when I'm asleep.
And I will bare my soul in time,
When I'm kneeling at your feet.
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.
I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.


Goodbye My Lover - James Blunt
:,(

Friday, November 6, 2009

Should I Care if You Don't Care?

Pernah mencoba untuk merelakan sesuatu? Pasti iya.
Berhasil?
:)

Sekarang saya sedang berada dalam posisi yang ngga enak. Saya dipaksa merelakan sesuatu yang bikin saya ketagihan dan bikin hidup saya lebih bersemangat. Setiap detik, setiap menit, setiap saat deh pokoknya, saya tergantung sama hal itu.

Dan saya sekarang harus melepaskannya. Rasanya ngga enak. Sangat ngga enak. Rasanya kaya diputusin cowok, padahal kitanya masih sayang. Ngga rela. Tapi ya, mau gimana lagi.. Mungkin itu bukan rezeki saya.

Anyway, ada kasus nih. Berhubungan dengan apa yang tadi saya obrolin. Misalnya niiih, kita punya temen atau pacar atau sodara dimana kita sangat peduli terhadap dia. Tapi justru sikap berlawanan yang ditunjukkan sama dia. Kasus ini terjadi sama sahabat saya. Adiknya super duper cuek katanya. Mamanya, yang termasuk tipe ibu yang teramat sangat perhatian sampe capek ngadepinnya. Hehehehe.. Temen-temennya, yang baik juga pada dicuekin. Pacarnya apalagi. Pacarnya udah berkali-kali kepikiran untuk putus. Tapi ya namanya juga masih sayang banget kali ya.. Niat putus itu ngga pernah dilaksanakan. Dia tuh kaya punya dunia sendiri. Siri. Sibuk sendiri. Kadang heri. Heboh sendiri.

Fyi, sikap cuek itu bukan karena dia sengaja berniat bersikap gitu. Sikap itu karena emang karakternya seperti itu. Hiih, bete kali ya ngadepin orang kaya gitu.

Hmm, gw pribadi pernah ada dalam posisi itu. Dan akhirnya gw memutuskan untuk tetap care. Biarin deh ngga dipeduliin balik juga, yang penting ikhlas (dengan usaha super keras, tentu). Dan pada akhirnya feedback yang gw dapet alhamdulillah ngga pernah negatif kok. :)

Terakhir, gw pengen mendoakan diri gw.
Ya Rahman, buatlah diri ini positif. Pikiran, hati, perbuatan. Semoga semuanya bisa menjadi positif dan memberi banyak manfaat. Amin..

Thursday, November 5, 2009

Free Sex & Virginity

Beberapa saat lalu saya membaca postingan salah satu wanita cantik yang pernah saya lihat. Tentang free sex.

Well, apa yang ada di pikiran kamu tentang virginitas? Pentingkah itu? Kalau saya, ya. Itu sangat penting. Tapi sekarang banyak banget wanita yang ngga terlalu mempermasalahkan itu. Alasannya banyak. Yang pertama, mungkin karena mereka memang punya pikiran yang 'bebas'. Selama ngga ngeganggu orang, selama ngga merugikan orang, selama ngga berbuat kriminal, bagi mereka free sex sah-sah aja. Kedua, karena mereka penasaran, merasa nyaman dengan itu, dan akhirnya ketagihan. Ketiga, lingkungan. Keempat, pride. Kelima, jual diri, masalah ekonomi. Yah, itulah..

Dulu, saya ngga terlalu peduli tentang masalah ini. Saya pikir, ini adalah urusan pribadi masing-masing orang. Mau melakukan atau tidak, semuanya balik lagi sama diri masing-masing. Ditambah lagi, masukan-masukan dari luar yang susah banget dikontrol oleh siapapun. Maksud saya, banyak banget film-film Hollywood yang masuk ke Indonesia. Dan ngga ada satupun film yang ngga memasukkan unsur sex-life. Gimana ngga pada penasaran coba. Liat aja pemain-pemainnya, pasti ekspresi mereka nikmat banget waktu scene itu. Hahahaha...

Alhamdulillah, sekarang saya melihat banyak banget dampak negatif dari free sex, dan tidak lagi berpikir atau bersikap apatis. Alasannya? Yang pasti dan yang utama adalah saya percaya ada kehidupan setelah mati. Semua perbuatan pasti akan dipertanggungjawabkan. Dan menghindari free sex berarti berusaha lebih dekat kepadaNya. Terus, bagi orang-orang seperti saya (yang ngga pernah tanggung kalo sayang sama pasangan; kalo udah sayang ya sayaaaaaaaaang banget. hehehe.. ;)), free sex itu sangat-sangat merugikan. Karena kalau emang takdirnya ngga lama masa pacarannya a.k.a putus, patah hatinya pasti berassssssssa banget. Banyak kasus yang saya temui. Rasanya pengen banget ngebunuh cowok-cowok yang udah ngambil virginity seorang cewek tapi terus ditinggalin, diputusin begitu aja. Dan si cewek cuman bisa nangis dan menyesal.

Terus, ngeri juga kalau harus kena penyakit kelamin. Astaga, amit-amit.
Saya rasa save sex juga sebaiknya dihindari, soalnya biarpun bisa menghindari resiko fisik, tapi resiko kebatinannya itu lho, ngga akan ilang seumur hidup.

Saya heran. Beberapa bulan lalu sahabat saya cerita, katanya di Bandung nyari per*k gampang banget. Tinggal tanya sama pak satpam di sekolah-sekolah atau universitas-universitas aja gitu. Lalu selanjutnya si pak satpam itu akan memberikan list siswi atau mahasiswi dengan tampilan aduhay cantiknya dengan kisaran harga Rp. 200k-Rp. 500k. MURAH BANGET. Proses selanjutnya adalah take out the girl. Ckckckck..

Virginitas. Hal itu sangat layak untuk diberikan kepada orang yang mau mengucap janji setia. Selain itu sebaiknya tidak. Tapi, bagi yang sudah terlanjur memberikannya kepada orang yang salah, well, it's okay girls. :)
Yang penting sekarang kita tau kalau hal itu salah dan tidak mengulangi itu lagi. Carilah pasangan yang mau menerima seburuk apapun keadaan kita. Dan dekatkan diri kepada Tuhan. Berdoalah, Dia tau apa yang harus kita lakukan.

Come on, banyak hal menarik yang bisa dilakukan selain hal itu. Hal-hal klasik yang ngga pernah jadi hal membosankan kalau dilakukan sama pasangan, misalnya nonton di 21, masak barengan, olah raga bareng, main tebak-tebakan.. :)

Apapun, semuanya tergantung sama diri kita. Hidup ini pilihan, dan usahakan untuk membuat pilihan yang tepat supaya nantinya ngga nyesel. Karena nyesel is suck.

Childish

Saya tidak merasa saya sangat dewasa. Tapi saya merasa saya cukup dewasa.

Barusan, saya iseng baca postingan perdana saya. Dan saya maluuuuuuuuuuuuu...! Hahahaha!! Nuajong deh pokoknya. Gaya tulisan ABG banget. Sedetik terpikir untuk menghapusnya. Tapi saya pikir, "JANGAN!". Biarlah itu jadi kenangan. :D

Well, jujur, di setiap fase kehidupan saya, saya selalu merasa diri dewasa. Super-PD-entah-kenapa. Bayangin aja, waktu TK aja saya udah naksir cowok. (Ah, ini entah terlalu dewasa atau emang saya aja yang kecentilan). Lalu SD, saya semakin menjadi. Saya sempet naksir beberapa cowok selama masa 6 tahun pendidikan SD saya. Sotoy abis.

Lalu, SMP. Dan saya semakin makin makin makin menjadi. Saya punya genk. Namanya PADITT (Pupet, Asha, Dian, Inez, Tia, Tessa). Itu temen-temen TERGILA saya, sampai sekarang. Rasanya ngga salah kalau saya bilang SMP itu puncak kehidupan saya yang paling sotoy. Saya dan teman-teman saya mulai tau istilah jadian, putus, ciuman, mak*ng l*ve, per*k, dll, dll, dll. Ditambah lagi waktu itu lagi happening banget yang namanya METEOR GARDEN. Semua orang ingin menjadi Sancay yang dicintai Tau Ming Se. LOL!!

SMA saya cukup berkesan. Tapi saya malas menceritakannya disini. Mungkin lain kali.. :)

Sekarang, saya suka ngetawain abg-abg yang sotoy itu. Mereka merasa dunia ini milik mereka, sama seperti saya dulu. Kalau lagi ada di tempat-tempat nongrong abg (saya dan teman-teman kadang suka nostalgia ke tempat-tempat yang dulu sering kita kunjungi), saya langganan komentar dan berdecak-decak ngeliat kelakuan abg jaman sekarang. Ckckckck.. LOL..!

And here we goes, sekarang saya adalah mahasiswi tingkat akhir. Skripsi saya belom kelar (TOLONG DOAKAN CEPET KELAR..). Umur saya udah 22. Cukup banyak hal-hal besar yang terjadi pada saya. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil. Saya semakin mengerti apa arti hidup, apa arti memberi, apa arti cinta.

Saya mengalami masa-masa sulit waktu tingkat 1 akhir sampai awal tingkat 3 masa perkuliahan saya. Saya terbang tinggi dan jatuh. Masa-masa terbodoh dalam hidup saya. Tapi emang ada sih, satu hal penting yang (akhirnya) saya dapat, yaitu kedewasaan. Saya belajar menghadapi masalah, belajar mengakui kesalahan, belajar memaafkan, belajar menahan keinginan, belajar untuk lebih dekat kepadaNya, belajar mencintai dan menghargai diri saya sendiri, belajar menghargai sahabat, belajar untuk mau mendengarkan, belajar kalau di dunia ini kita ngga hidup sendiri.

Saya berterima kasih pada Tuhan karena melewati masa-masa itu. :) Walaupun sebenernya ke-stressan saya belum berakhir. Yah namanya juga hidup kali ya. Adaaaa aja masalah. Mulai dari ngga cocok sama pasangan, silang pendapat sama ortu, dicuekin temen, .....

Kata orang, itu namanya life quarter crisis. (Lagi-lagi) katanya nih, umur 20-29 kita semua akan mengalami hal tersebut. Awal menjadi dewasa. Yah, namanya juga mau naik tingkat. Banyak emang ujiannya.

Satu hal yang paling membuat saya merasa sangat kekanak-kanakan saat ini adalah saya terlalu bawel. Saya susah menahan rasa ingin berbagi cerita. Saya kesulitan memfilter kata-kata. Huff....

Gimana sih caranya biar ngga PDC (pancing dikit curhat)?

Wednesday, November 4, 2009

Review

Dan setelah sekian lama mengukir cerita, akhirnya saya putus, beberapa bulan lalu. Banyak yang menyangka hubungan saya kali ini bakalan awet dan menuju tahap sakral selanjutnya. Ya, sebenarnya sih saya juga berharap begitu. Tapi ya.. Mau bagaimana lagi.. Yasudahlah......... Semoga hikmahnya segera terasa.

Sekarang saya lagi pusing. Apa lagi kalau bukan skripsi. Saya sayang sama skripsi. Tapi dia selalu bikin saya repot. Dan saya capek. Saya harap skripsi saya akan segera selesai dan berakhir. Saya ngga sabar untuk memulai kehidupan pasca skripsi.

Saya melamar kerja di CIMB Niaga. Sampai sekarang udah test Tahap II. Tolong doakan saya berhasil.. :)

Saya ingin punya adik. Saya benar-benar merindukan adik. Saya ingin punya adik. Seriuuuus! Saya punya sepupu kecil, baru lahir bulan Mei 2009 kemarin. Lucu banget. Namanya Shasha. Dan dia beruntung menjadi adik sepupu saya. Hehehe.. Teteh sayang kamu, Sha! :* Dibawah ini adalah penampakan Shasha.



Lucu banget ya.. XD

Saya mulai olah raga lagi. Yoga. Saya selalu menikmati yoga. Saya menikmati setiap galon keringet saat saya yoga. (Iya, galon. Saya emang selalu menghasilkan bergalon-galon keringet kalo lagi yoga). Saya suka yoga. Emang bikin pegel. Kram. Kesemutan. Tapi yoga itu olah raga paling cool sedunia. Saya percaya itu.

Saya ingin kuliah di Eropa. Saya ingin S2 bidang komunikasi. Saya ingin bisa mengungkapkan kata-kata lebih baik lagi. Ngga kurang, ngga lebih. Saya ngga mau jadi orang seperti dalam lagu "My Stupid Mouth - John Mayer". Dan kalau ada kesempatan, saya ingin jadi announcer. :) Well, ngga kuliah di Eropa juga ngga papa sih. Yang penting saya mau S2 nya komunikasi.

Saya sayang sahabat-sahabat saya. Saya sangat sayang Pupet. Inoy juga. Bebeh juga. Saya senang berbisnis sama mereka. Saya senang lamar sana-sini sama mereka. Saya ingin sekali mereka benar-benar jadi saudara saya. :****** much muach for you, girls!

Saya jadi suka dandan dan mempercantik diri. Entah kenapa lah.. Hehehehe..

Saya ingin bisa Jaipong. Saya pikir seksi juga kalo bisa nari daerah. Sunda pula gitu ya.. Hihihi.. Selesai skripsi, saya berencana daftar di salah satu sanggar di Bogor. Jaipong, tunggu.

That's it. Smell ya' later. :)