Wednesday, October 19, 2016

Ilmu Dalam Menjalani Peran

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Jika disuruh menentukan satu jurusan ilmu yang ingin saya tekuni di universitas kehidupan ini, tentu saja saya akan sangat kebingungan. Mengingat terlalu banyaknya hal yg dirasa perlu dibenahi dan dipelajari dalam menjalani kehidupan. Belum lagi, saya pun tentu ingin menuliskan passion saya juga di dalamnya.

Ya, terlalu banyak. Maka pada akhirnya, saya memutuskan untuk merangkumnya dalam satu kalimat: "ilmu untuk menjalani berbagai peran yang saya jalani di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya".

4 peran saya yg paling utama: Yang pertama, tentu sebagai hamba Allah SWT. :) Kedua, sebagai seorang ibu dan seorang istri. Saat ini saya adalah ibu dari 2 anak (3 thn dan 1 thn), dan insyaAllah tahun depan akan menjadi ibu dari 3 anak. :) Kemudian, saya juga menjalani peran sebagai anak dan menantu (alhamdulillah ibu saya dan kedua mertua saya saat ini masih dlm keadaan sehat, sedangkan ayah saya sudah mendahului kami di tahun 2015 silam). Selanjutnya, peran saya saat ini adalah pemilik usaha jualan online pakaian dan perlengkapan anak.

Alasan terkuat saya ingin menekuni ilmu tersebut, yaitu karena sebagai manusia, saya merasa perlu terus memperbaiki dan meng-upgrade kualitas pribadi saya dalam menjalani peran-peran tersebut. Sebagai hamba Allah, saya merasa bekal saya di dunia ini masih teramat sangat sedikit sekali, sedangkan saya sendiri tau bahwa kematian dapat menghampiri kapan saja. Terkait peran lainnya, saya merasa perlu mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada diri saya, bahkan jika memungkinkan saya ingin sekali memiliki kemampuan untuk mentransformasi kelemahan-kelemahan tersebut menjadi kekuatan diri yang nantinya bisa saya manfaatkan. Disamping itu, saya ingin sekali "klien" saya (dalam hal ini: suami, anak-anak, ibu dan mertua, serta pembeli saya) merasa puas dan merasakan sebaik-baiknya presensi saya disaat mereka memerlukannya.

Saat ini, strategi menuntut ilmu yang saya rencanakan terkait ilmu 'menjalani peran' tersebut diatas adalah sebagai berikut:

1. Sebagai hamba Allah
Memilih lingkungan pergaulan yang baik, mengikuti kajian/pengajian/pendidikan informal terkait dalam hal meng-upgrade ilmu agama, berusaha mencari hidayahNya di setiap kesempatan.

2. Sebagai istri dan ibu
Mengikuti komunitas IBU PROFESIONAL, membaca lebih banyak buku tentang parenting dan keluarga, mengikuti seminar/kajian/pengajian yang memiliki kegiatan menggali ayat-ayat suci Al Quran dan hadist, yang khusus membahas tentang bagaimanakah cara menjadi istri dan ibu sholihah.

3. Sebagai anak dan menantu
Membaca buku terkait, membaca dan memahami dan mengulang kembali ayat-ayat Al Quran dan hadist terkait, berusaha memposisikan saya sebagai orang tua disaat saya memperlakukan orang tua (terkait bagaimanakah saya ingin diperlakukan oleh anak-anak saya nanti ketika saya sudah berusia lanjut).

4. Sebagai pemilik usaha
Membaca buku seputar teknik penjualan, mengikuti komunitas berjualan online, mengamati, memahami, dan mempraktikkan dengan modifikasi tertentu strategi-strategi penjualan online dari para online seller yang sudah lebih dulu sukses, bergaul dengan orang-orang yang lebih dulu sukses, membaca buku biografi orang-orang yang lebih dulu sukses dan mengadaptasi kiat-kiat suksesnya, mengikuti kelas/seminar motivasi.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu,
sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu
tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa
yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya. Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmuitu sendiri.

Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap yang perlu saya lakukan dalam proses mencari ilmu tersebut adalah:
1. Konsisten meluruskan niat dalam menuntut ilmu.
2. Bergegas, mengutamakan waktu menuntut ilmu, tidak menunda-nunda.
3. Berusaha selalu menumbuhkan sikap 'haus ilmu' dan menghindari sikap yang 'merasa sudah lebih tahu' dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.
4. Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajari dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
5. Tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan kecuali jika diberi kesempatan oleh guru tsb, tidak
memotong pembicaraan guru dan tidak berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara, serta penuh perhatian terhadap penjelasan atau perintah yang diberikan guru.
6. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

Demikian tulisan ini saya buat sebagai pengikat ilmu yang ingin saya amalkan, sekaligus sebagai salah satu alat pelurus niat dan pengingat kembali jika suatu saat nanti niat saya dalam mengamalkan ilmu teralihkan.

Salam,
Tia Yulantami
yulantami@gmail.com

No comments: