Tulisan saya kali ini adalah untuk memenuhi Nice HomeWork #4 kelas Matrikulasi IIP yang berjudul Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah. Selama mengerjakan NHW#4 ini, saya banyak merenungi perjalanan hidup saya. Setelah bermuhasabah dalam, akhirnya saya mendapati bahwa saya mencapai titik kehidupan yang sekarang, karena saya sudah melewati kehidupan lalu saya. Dari hasil muhasabah pula, saya mendapati bahwa saya sangat mensyukuri kegidupan saya yang sekarang, dan mensyukuri segala sesuatu yang pernah saya lewati sebelumnya. Saya juga mensyukuri segala hal yang saat ini saya punya, juga segala hal yang saat ini saya tidak punya. Sensasi perasaan bersyukur yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. :)
Kembali ke inti dari NHW#4 ini, berikut merupakan hasil pemikiran saya.
a. Apakah jurusan ilmu yang dipilih di NHW#1 tetap jadi prioritas yang ingin ditekuni di Universitas Kehidupan?
a. Apakah jurusan ilmu yang dipilih di NHW#1 tetap jadi prioritas yang ingin ditekuni di Universitas Kehidupan?
Setelah berulang kali membaca kembali NHW#1 demi menuliskan jawaban poin a ini, saya memutuskan bahwa “ilmu menjalani berbagai peran dengan sebaik-baiknya” sebagai jawaban NHW#1 saya akan tetap menjadi prioritas ilmu yang ingin saya tekuni. Namun untuk mendalaminya ternyata tidak mudah, karena ilmu tersebut terlalu general dan memiliki banyak cabang dan ranting dibawahnya, dan pastinya butuh waktu yang tidak sebentar untuk mempelajarinya. Untuk itu, saya kemudian membaginya menjadi beberapa ilmu yang lebih spesifik, yang akan saya jelaskan pada poin d di bawah.
Mengenai alasan kuat yang mendasari saya memilih ilmu-ilmu tersebut, strategi menuntut ilmu, serta perubahan sikap yang perlu dilakukan, telah saya tuliskan pula sebagai revisi NHW#1 dan akan saya submit malalui email/blog jika diperlukan/diwajibkan.
b. Sudahkan konsisten mengisi
checklist pada NHW#2?
Alhamdulillah
sudah, dengan berbagai revisi dan tambahan checklist yang telah saya buat (akan
disubmit jika diperlukan).
c. Merenungkan kembali kembali NHW#3,
apakah sudah terbayang tujuan Allah menciptakan saya di muka bumi?
Berhari-hari
saya berusaha menjawab pertanyaan ini. Sebenarnya masalahnya bukanlah karena tiadanya
tujuan hidup, tetapi saya belum pernah pernah mengkonsepkan dan menuliskan
tujuan saya dengan jelas. Saya punya banyak keinginan dan cita-cita, namun itu
semua tanpa setting skala prioritas yang jelas, sehingga saya bingung apa
tujuan saya yang sebenarnya. Alhamdulillah, setelah saya mengikuti kelas
Matrikulasi IIP ini, saya menjadi sadar penuh bahwa saya tidak bisa menggapai
tujuan hidup hanya dengan mengandalkan aliran kehidupan saja. Bahwa cita-cita
dan goals yang saya targetkan saya harus dituliskan dengan jelas, sehingga saya
mengetahui saya kapan harus melakukan apa. Alhamdulillah sekali lagi, Allah
mempertemukan saya dalam kelas hebat ini. :)
Setelah saya
membaca kembali NHW#3, saya merasa perlu melakukan sedikit revisi, yaitu bagian
kekuatan potensi saya. Revisi tersebut sudah saya tuliskan kembali, dan jika
diperlukan akan saya submit ke tim fasilitator.
Sesuai petunjuk,
NHW#3 menjadi guideline saya dalam menentukan misi hidup. Namun tentu saja
tidak sesederhana itu. Untuk menentukan misi hidup, saya perlu melakukan
muhasabah diri selama beberapa hari, plus berdiskusi mendalam dengan suami.
Alhamdulillah, pada akhirnya saya memutuskan untuk membagi misi hidup saya
menjadi 2, yaitu (1) mendampingi dan membersamai suami dalam meraih mimpi kami berdua,
(2) mendampingi anak-anak seumur hidup saya dalam mencapai kesuksesan mereka,
dengan saya berperan sebagai eksekutor, supporter dan motivator.
d. Ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan
untuk menjalankan misi hidup tersebut?
Berdasarkan misi
yang telah saya tetapkan, maka ilmu yang diperlukan sebagai alat pendukung
peran saya adalah:
1.
Ilmu ilmu seputar pengasuhan anak,
manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.
2.
Ilmu motivasi dan pengendalian
diri.
3.
Ilmu terkait enterpreneurship (marketing,
manajerial, dan leadership).
e. Koreksi kembali checklist Anda di NHW#2, apakah sudah memasukkan waktu mempelajari ilmu di atas?
Sesuai jawaban saya dalam poin b, saya telah melakukan revisi checklist, dan alhamdulillah di dalamnya sudah termasuk waktu yang saya sediakan untuk mempelajari ilmu-ilmu diatas.
f. Milestone
Sesuai jawaban saya dalam poin b, saya telah melakukan revisi checklist, dan alhamdulillah di dalamnya sudah termasuk waktu yang saya sediakan untuk mempelajari ilmu-ilmu diatas.
f. Milestone
Saya sadar
sepenuhnya sangat susah untuk membuat milestone saat memiliki anak yang masih
kecil. Tetapi, mengutip kata-kata bijak suami saya: susah bukan berarti mustahil dilakukan. Ya, mau atau tidak mau,
susah ataupun mudah, sebagai guideline saya merasa tetap membutuhkan milestone
sebagai acuan.
KM 0 (2016)
2016 merupakan
tahun titik balik kehidupan saya dalam hal finansial, dengan acuan mencontoh
salah satu kehidupan Rasulullah SAW terdahulu, yaitu berdagang. Sebenarnya saya
sudah sering berdagang sejak SMA. Namun itu dilakukan tanpa beban apapun, nothing to lose, tanpa target dan ilmu
yang jelas. Singkat cerita, di Februari 2016 saya (dengan dukungan penuh dari
suami) memutuskan untuk mulai bisnis dengan serius.
Bisnis yang kami
lakukan bukanlah bisnis besar, modalnya pun hanya bersumber dari tabungan kami
yang terbatas. Namun kami percaya, sesuatu yang besar dan kokoh pasti dimulai
dari sesuatu yang kecil terlebih dahulu.
Lalu, apa yang
akan saya lakukan sekarang, di sisa tahun 2016?
Di beberapa minggu
terakhir tahun ini, saya akan memantapkan kembali milestone saya dengan
beberapa catatan dan rincian tertentu, serta saya akan membuat target-target
bisnis yang ingin saya dan suami capai beserta waktunya. Saya juga akan membuat
milestone terkait target yang ingin dicapai seputar pengasuhan anak kami.
KM 1 (2017-2019)
Merupakan rentang
waktu yang ditetapkan untuk menguasai:
·
Ilmu seputar pengasuhan anak,
manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.
·
Ilmu motivasi dan pengendalian
diri.
·
Ilmu terkait enterpreneurship
(dipelajari setelah 2 prioritas ilmu di atas dinilai cukup terpenuhi).
KM 2 (2020-2022)
Saya mematok tahun
2020 karena di tahun tersebut anak bungsu saya insyaAllah berumur 3 tahun dan
diharapkan sudah lebih mandiri. Di KM 2 merupakan rentang waktu bagi saya agar
harus sudah menguasai:
·
Ilmu motivasi dan pengendalian
diri sebagai lanjutan pembelajaran ilmu di KM 1.
·
Ilmu marketing.
·
Ilmu manajerial dan leadership.
·
Ilmu seputar pengasuhan anak,
manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga (sebagai pemantapan ilmu yang telah
dipelajari sebelumnya).
KM 3 (2023)
·
InsyaAllah anak-anak saya sudah berusia
10, 8, dan 6 tahun. Di tahun ini, saya menargetkan kami (saya dan suami)
minimal sudah berhasil menanamkan pendidikan dasar akhlak yang baik bagi anak-anak
kami sesuai dengan fitrahnya.
·
Telah mencapai mimpi terkait hal
finansial yang telah dibuat dan dirancang oleh suami dan saya.
·
Mengevaluasi kembali target-target
kehidupan yang telah dibuat, melakukan revisi yang dianggap perlu.
·
Membuat kembali target-target
dalam kehidupan, menyusun kembali milestone sebagai acuan pencapaian target selanjutnya.
f. Lakukan, lakukan, lakukan!! J
Dengan mengucap
Bismillahirrahmanirrahim, dengan memohon ridho Allah agar selalu menunjukkan
kami jalan yang lurus, dengan senantiasa memohon agar Allah selalu memberikan hidayah
bagi saya dan keluarga, dengan memohon ridho orang tua, saya akan menyelesaikan
KM 0 saya di tahun 2016 ini, dilanjutkan dengan menjalani KM selanjutnya sesuai
waktu yang sudah direncanakan.
No comments:
Post a Comment