Sunday, November 13, 2016

Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah


Tulisan saya kali ini adalah untuk memenuhi Nice HomeWork #4 kelas Matrikulasi IIP yang berjudul Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah. Selama mengerjakan NHW#4 ini, saya banyak merenungi perjalanan hidup saya. Setelah bermuhasabah dalam, akhirnya saya mendapati bahwa saya mencapai titik kehidupan yang sekarang, karena saya sudah melewati kehidupan lalu saya. Dari hasil muhasabah pula, saya mendapati bahwa saya sangat mensyukuri kegidupan saya yang sekarang, dan mensyukuri segala sesuatu yang pernah saya lewati sebelumnya. Saya juga mensyukuri segala hal yang saat ini saya punya, juga segala hal yang saat ini saya tidak punya. Sensasi perasaan bersyukur yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. :)

Kembali ke inti dari NHW#4 ini, berikut merupakan hasil pemikiran saya.

a. Apakah jurusan ilmu yang dipilih di NHW#1 tetap jadi prioritas yang ingin ditekuni di Universitas Kehidupan?

Setelah berulang kali membaca kembali NHW#1 demi menuliskan jawaban poin a ini, saya memutuskan bahwa “ilmu menjalani berbagai peran dengan sebaik-baiknya” sebagai jawaban NHW#1 saya akan tetap menjadi prioritas ilmu yang ingin saya tekuni. Namun untuk mendalaminya ternyata tidak mudah, karena ilmu tersebut terlalu general dan memiliki banyak cabang dan ranting dibawahnya, dan pastinya butuh waktu yang tidak sebentar untuk mempelajarinya. Untuk itu, saya kemudian membaginya menjadi beberapa ilmu yang lebih spesifik, yang akan saya jelaskan pada poin d di bawah.

Mengenai alasan kuat yang mendasari saya memilih ilmu-ilmu tersebut, strategi menuntut ilmu, serta perubahan sikap yang perlu dilakukan, telah saya tuliskan pula sebagai revisi NHW#1 dan akan saya submit malalui email/blog jika diperlukan/diwajibkan.


b. Sudahkan konsisten mengisi checklist pada NHW#2?

Alhamdulillah sudah, dengan berbagai revisi dan tambahan checklist yang telah saya buat (akan disubmit jika diperlukan).

c. Merenungkan kembali kembali NHW#3, apakah sudah terbayang tujuan Allah menciptakan saya di muka bumi?

Berhari-hari saya berusaha menjawab pertanyaan ini. Sebenarnya masalahnya bukanlah karena tiadanya tujuan hidup, tetapi saya belum pernah pernah mengkonsepkan dan menuliskan tujuan saya dengan jelas. Saya punya banyak keinginan dan cita-cita, namun itu semua tanpa setting skala prioritas yang jelas, sehingga saya bingung apa tujuan saya yang sebenarnya. Alhamdulillah, setelah saya mengikuti kelas Matrikulasi IIP ini, saya menjadi sadar penuh bahwa saya tidak bisa menggapai tujuan hidup hanya dengan mengandalkan aliran kehidupan saja. Bahwa cita-cita dan goals yang saya targetkan saya harus dituliskan dengan jelas, sehingga saya mengetahui saya kapan harus melakukan apa. Alhamdulillah sekali lagi, Allah mempertemukan saya dalam kelas hebat ini. :)  

Setelah saya membaca kembali NHW#3, saya merasa perlu melakukan sedikit revisi, yaitu bagian kekuatan potensi saya. Revisi tersebut sudah saya tuliskan kembali, dan jika diperlukan akan saya submit ke tim fasilitator.

Sesuai petunjuk, NHW#3 menjadi guideline saya dalam menentukan misi hidup. Namun tentu saja tidak sesederhana itu. Untuk menentukan misi hidup, saya perlu melakukan muhasabah diri selama beberapa hari, plus berdiskusi mendalam dengan suami. Alhamdulillah, pada akhirnya saya memutuskan untuk membagi misi hidup saya menjadi 2, yaitu (1) mendampingi dan membersamai suami dalam meraih mimpi kami berdua, (2) mendampingi anak-anak seumur hidup saya dalam mencapai kesuksesan mereka, dengan saya berperan sebagai eksekutor, supporter dan motivator.

d. Ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut?

Berdasarkan misi yang telah saya tetapkan, maka ilmu yang diperlukan sebagai alat pendukung peran saya adalah:
1.     Ilmu ilmu seputar pengasuhan anak, manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.
2.     Ilmu motivasi dan pengendalian diri.
3.     Ilmu terkait enterpreneurship (marketing, manajerial, dan leadership).

e. Koreksi kembali checklist Anda di NHW#2, apakah sudah memasukkan waktu mempelajari ilmu di atas?

Sesuai jawaban saya dalam poin b, saya telah melakukan revisi checklist, dan alhamdulillah di dalamnya sudah termasuk waktu yang saya sediakan untuk mempelajari ilmu-ilmu diatas.

f. Milestone

Saya sadar sepenuhnya sangat susah untuk membuat milestone saat memiliki anak yang masih kecil. Tetapi, mengutip kata-kata bijak suami saya: susah bukan berarti mustahil dilakukan. Ya, mau atau tidak mau, susah ataupun mudah, sebagai guideline saya merasa tetap membutuhkan milestone sebagai acuan.

KM 0 (2016)

2016 merupakan tahun titik balik kehidupan saya dalam hal finansial, dengan acuan mencontoh salah satu kehidupan Rasulullah SAW terdahulu, yaitu berdagang. Sebenarnya saya sudah sering berdagang sejak SMA. Namun itu dilakukan tanpa beban apapun, nothing to lose, tanpa target dan ilmu yang jelas. Singkat cerita, di Februari 2016 saya (dengan dukungan penuh dari suami) memutuskan untuk mulai bisnis dengan serius.

Bisnis yang kami lakukan bukanlah bisnis besar, modalnya pun hanya bersumber dari tabungan kami yang terbatas. Namun kami percaya, sesuatu yang besar dan kokoh pasti dimulai dari sesuatu yang kecil terlebih dahulu.

Lalu, apa yang akan saya lakukan sekarang, di sisa tahun 2016?

Di beberapa minggu terakhir tahun ini, saya akan memantapkan kembali milestone saya dengan beberapa catatan dan rincian tertentu, serta saya akan membuat target-target bisnis yang ingin saya dan suami capai beserta waktunya. Saya juga akan membuat milestone terkait target yang ingin dicapai seputar pengasuhan anak kami.

KM 1 (2017-2019)

Merupakan rentang waktu yang ditetapkan untuk menguasai:
·      Ilmu seputar pengasuhan anak, manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga.
·      Ilmu motivasi dan pengendalian diri.
·      Ilmu terkait enterpreneurship (dipelajari setelah 2 prioritas ilmu di atas dinilai cukup terpenuhi).

KM 2 (2020-2022)

Saya mematok tahun 2020 karena di tahun tersebut anak bungsu saya insyaAllah berumur 3 tahun dan diharapkan sudah lebih mandiri. Di KM 2 merupakan rentang waktu bagi saya agar harus sudah menguasai:
·      Ilmu motivasi dan pengendalian diri sebagai lanjutan pembelajaran ilmu di KM 1.
·      Ilmu marketing.
·      Ilmu manajerial dan leadership.
·      Ilmu seputar pengasuhan anak, manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga (sebagai pemantapan ilmu yang telah dipelajari sebelumnya).

KM 3 (2023)

·      InsyaAllah anak-anak saya sudah berusia 10, 8, dan 6 tahun. Di tahun ini, saya menargetkan kami (saya dan suami) minimal sudah berhasil menanamkan pendidikan dasar akhlak yang baik bagi anak-anak kami sesuai dengan fitrahnya.
·      Telah mencapai mimpi terkait hal finansial yang telah dibuat dan dirancang oleh suami dan saya.
·      Mengevaluasi kembali target-target kehidupan yang telah dibuat, melakukan revisi yang dianggap perlu.
·      Membuat kembali target-target dalam kehidupan, menyusun kembali milestone sebagai acuan pencapaian target selanjutnya.

f. Lakukan, lakukan, lakukan!! J

Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, dengan memohon ridho Allah agar selalu menunjukkan kami jalan yang lurus, dengan senantiasa memohon agar Allah selalu memberikan hidayah bagi saya dan keluarga, dengan memohon ridho orang tua, saya akan menyelesaikan KM 0 saya di tahun 2016 ini, dilanjutkan dengan menjalani KM selanjutnya sesuai waktu yang sudah direncanakan.

No comments: